Judul : Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun 1991
Penulis: Pidi Baiq
Cetakan Pertama, 2015
Penerbit: DAR! Mizan (Pastel Books)
Tebal: 344 halaman 
ISBN: 978-602-7870-99-4








Novel lanjutan dari novel Dilan pertama, 'Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990'. Novel ini juga merupakan akhir dari kisah kasih di sekolah antara Dilan dan Milea karya Pidi Baiq.

Milea Adnan Husain, Milea, atau biasa dipanggil Lia, siswi pindahan dari Jakarta yang jadi inceran di sekolah barunya di Bandung kini sudah resmi berpacaran dengan Dilan, panglima tempur anak geng motor yang sering ngumpul di warung Bi Eem.

Kisah di buku kedua di awali dengan beberapa repetisi dari buku pertama. Lumayan banyak, jadi yang belum baca buku pertama bisa langsung baca buku kedua ini *tapi saran saya, mending baca yang pertama dulu*

Sama seperti buku pertama, karena gaya penulisan Pidi Baiq yang ringan, baca buku ini bisa cepet dan lancar.

Walaupun saya tidak mengharapkan apa-apa dari buku ini, saya kecewa.

Bukan sama endingnya, bukan sama sekali.
Yang itu sudah bisa saya tebak, ada feeling juga endingnya bakal begitu sejak baca buku pertama.

Saya kecewa sama Dilan. Saya kecewa sama Milea.
Kecewa sama cara mereka menyelesaikan masalah mereka.

Aku tidak suka dikekang - Dilan, hal 311

Well, saya gak bisa terlalu menyalahkan mereka juga sih. Saya rasa itu (mungkin) hal yang wajar karena mereka masih remaja. Masih labil. Tapi tetep aja kecewa.

Meski kecewa, kekocakan masih bisa saya temukan dalam buku ini. Kisah-kisah Dilan sebelum ketemu Milea yang diceritakan Piyan dan Wati, gombalan-gombalan khas Dilan juga masih ada. Walau, ya, ga sebanyak di buku pertama. *yang ini banyakan nangis-nangisannya*

Untuk ending, saya rasa cukup untuk mengakhiri kisah Milea dan Dilan.

Hanya saja, saya merasa butuh gambaran perasaan Dilan setelah kejadian itu.
Bahkan sampai terlintas dipikiran saya, gimana ya kalau Pidi Baiq bikin buku judulnya "Milea: Dia adalah Mileaku Tahun 1991" isinya cerita yang sama tapi pake sudut pandang Dilan. hahah..

*EDIT : Udah dikonfirmasi bakal ada buku Milea doong... *beritanya udah lama sih, cuma baru sempet ngedit postingan ini sekarang :P* My wish came true.. xD

Sebenarnya agak galau ngasih rating, jadi kuputuskan untuk memberi setengah dari lima bintang.
Dua setengah bintang untuk Dilan Bagian Kedua.
Penulis: Orizuka 
Cetakan Pertama, Juni 2015 
Series : The Chronicles of Audy #3 
Penerbit: Haru 
Tebal: 320 halaman 









Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.

Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!

Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.

Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan. 
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy.

Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya buku ketiga serial Audy terbit juga. (Dan saya dapet Pembatas Rafael lagi. Untuk ketiga kalinya.. x.x)

Tapi yah, agak kecewa sama buku ketiga ini.

Pertama : Karakter Audy ga ada kemajuan. Malah terkesan labil.. x.x
Kedua : Walaupun saya Team R3, pembahasan soal perasaan Audy ke R3 itu terkesan berlebihan. Oke, R3 emang, yah you know lah, emang seperti itu. Tapi tingkah si Audy itu Alay bgt.. Ga bisa tenang sedikit apa ya.. x.x
Ketiga : Skripsi Audy belum juga kelar.
Keempat : Klimaksnya dibahas sedikit doang... Cuma beberapa bab terakhir. Itupun diselesaikan dengan 'agak' biasa.

Tapi terlepas dari kekecewaan yang saya paparkan di atas. Gaya penulisan mbak Orizuka emang mengalir seperti biasa. Baca buku ini terasa sebentar. Saya juga masih sempat tersenyum-senyum sendiri di beberapa bagian. Pesan-pesan kekeluargaannya pun masih dapet.

Mungkin kekecewaan saya ini karena saya berharap lebih..

Semoga kalo emang dibuat lanjutannya, bisa lebih dari pada seri-seri sebelumnya.
Biar bisa kasih rating bagus lagi.. hihih :3

Yang ini, cukup 3 bintang ya, mbak Ori.. ;D
 Judul : Bumi Manusia (Tetralogi Buru #1)
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Cetakan Pertama, 2005 (First Published 1975)
Penerbit: Lentera Dipantara
Tebal: 535 halaman 
ISBN: 978-979-9731-23-4








Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia modern.

Roman bagian pertama; Bumi Manusia, sebagai periode penyemaian dan kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang semampu mungkin keluar dari kepompong kejawaannya menuju manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-Eropa-an yang menjadi simbol dan kiblat dari ketinggian pengetahuan dan peradaban.

Pram menggambarkan sebuah adegan antara Minke dengan ayahnya yang sangat sentimentil: Aku mengangkat sembah sebagaimana biasa aku lihat dilakukan punggawa terhadap kakekku dan nenekku dan orangtuaku, waktu lebaran. Dan yang sekarang tak juga kuturunkan sebelum Bupati itu duduk enak di tempatnya. Dalam mengangkat sembah serasa hilang seluruh ilmu dan pengetahuan yang kupelajari tahun demi tahun belakangan ini. Hilang indahnya dunia sebagaimana dijanjikan oleh kemajuan ilmu .... Sembah pengagungan pada leluhur dan pembesar melalui perendahan dan penghinaan diri! Sampai sedatar tanah kalau mungkin! Uh, anak-cucuku tak kurelakan menjalani kehinaan ini.

"Kita kalah, Ma," bisikku.

"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."

Ini buku sastra indonesia pertama (seingat saya) yang saya baca, sekaligus buku perkenalan pada Pramoedya -yang ternyata seterkenal ini-.

Gaya bahasa yang digunakan, cara penggambaran yang deskriptif membuat saya merasa sedang membaca buku terjemahan dan mengira awalnya buku ini memang ditulis dalam bahasa bukan Indonesia.

Sebenarnya saya tidak bisa berkomentar banyak tentang buku ini. Isi dan konflik di dalamnya benar-benar baru bagi saya. Sejauh yang saya tangkap, masalah utama yang dibahas adalah tentang Pribumi, Indo dan Eropa Totok (yang saya kira artinya adalah Orang Eropa asli).

Di luar permasalahan pelik tentang Pribumi dan sebagainya itu, buku ini tetap bisa dinikmati walau kadang bisa membuat saya mengernyitkan alis karena tidak mengerti beberapa istilah dalam buku ini.

"Kau dalam kesulitan, Minke. Kau jatuh cinta." - Jean Marais, hal 77

Untuk tokoh favorit, sepertinya saya tidak akan memilih tokoh utama. Minke ataupun Annelies belum bisa merebut perhatian saya. Kisah cinta mereka terlalu berlebihan (menurut saya) mengingat usia mereka yang masih sangat muda.
Oh, dan Anne ini mengingatkanku pada Milea (tokoh dalam buku Dilan) yang karakternya hampir sama.

Saya lebih tertarik pada Nyai Ontosoroh.
"Mana mungkin? Mama bicara, membaca, mungkin juga menulis Belanda. Mana bisa tanpa sekolah?"
"Apa salahnya? Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima." - Nyai Ontosoroh, hal 105

Walaupun agak panjang, kisah tentang Nyai Ontosaroh begitu menarik untuk dibaca. Mengingatkan sama satu buku yang juga pernah saya baca, anak-anak perempuan yang dipingit di usia muda dan dipersiapkan untuk lelaki kaya tak peduli muda atau tua di luar sana.. 14 tahun aja udah dianggap perawan tua.

Ada beberapa hal yang menarik dalam buku ini. Saya baru tahu kalau ternyata wanita-wanita Jawa dulunya dipangur (diratakan gigi taringnya). Juga pomade, yang sedang tren saat ini dikalangan para pemuda, ternyata telah digunakan sejak tahun 1900-an (Menurut informasi dari teman saya, ternyata pomade ini sudah ada sejak tahun 1800an).

Ending buku ini agak gantung. Mungkin akan lebih dijelaskan di buku berikutnya. Semoga.

Jadi, pada akhirnya saya tidak bisa memberi banyak bintang, untuk bumi manusia, cukup ★★★. ;D
Judul : Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun1990
Penulis: Pidi Baiq
Cetakan Pertama, 2014
Penerbit: DAR! Mizan (Pastel Books)
Tebal: 332 halaman 
ISBN: 978-602-7870-41-3








"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990)

"Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang." (Dilan 1990)

"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli." (Milea 1990)
*Nulis review ini sambil nunggu Dilan Bagian dua tersedia di toko buku di Makassar*

Dilan, dikenalkan padaku oleh seseorang. Buka goodreads dan langsung penasaran berkat blurb-nya! :D

Akhirnya minjem buku ini dan segera ditamatkan dalam semalam.

Buku ini juga jadi media perkenalan pada Pidi Baiq. Penulis unik dengan gaya menulis yang baru kali itu saya temui. Lucu, kadang sedikit aneh tapi tetep kece.

Sebenarnya tema yang diangkat dalam novel ini biasa aja. Dilan, anak geng motor yang jatuh hati pada Milea yang cantik. Plotnya juga biasa aja. Iya, gitu aja. Serius.
Namun yang membuat buku ini seru dan ngegemesin, tentu saja si Dilan. Cara ngomongnya, gombalan uniknya. Bikin meleleh deh pokoknya.



Tapi ya, saya belum menemukan alasan Dilan menyukai Milea, selain cantik. Soalnya Milea bagi saya itu manja, panikan dan sedikit kekanak-kanakan. Suka merajuk dan memaksa. *digebukin fans Milea*

Sebenarnya banyak banget quote yang kece dari buku ini, tapi menurut saya, lebih enak jika langsung baca sendiri dari bukunya. Apalagi puisi-puisi yang dibuat sama Dilan.. Ya, ampun.. 



Selain gaya bahasa yang unik, salah satu yang membuat buku ini menarik adalah ilustrasi di dalamnya -yang belakangan saya tahu kalau itu digambar oleh Pidi Baiq sendiri-. Bahkan di awal buku ada perkenalan tokoh-tokohnya seperti dalam komik. Jadi, sambil baca bisa sambil membayangkan wajah tokoh-tokoh yang ada.

Buku yang seru dan menghibur.  ★★★☆ buat Dilan dan Milea :D
Judul : The Truth about Forever : Kebencian Membuatmu Kesepian
Penulis: Orizuka
Cetakan Pertama, 2008
Penerbit: Gagasmedia
Tebal: 284 halaman 
ISBN: 978-979-7802-29-5











Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik. Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik. Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu. Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi. 
Buku ini hasil dari ikutan GA, bukunya kecil dan tipis. Tipe sekali baca, gak sampai 2 jam, udah ludes.
Ini buku pertama mbak Orizuka yang diterbitin sama Gagasmedia. Karena saya emang baru pertama kali baca karya lama mbak Ori, buku ini berasa kayak bukan mbak Ori. Acuan saya serial Audy sih, ya, jelas aja jauh.

Buku ini rasanya kelam banget ih. Gak suka adegan nangis-nangisannya yang kebanyakan. Gak si Kana, gak si Yogas, semuanya pada doyan nangis di buku ini. Walaupun memang, hidup Yogas itu berat dan pantas buat ditangisin sih. Mungkin emang saya yang gak dapet sama feel-nya.

Agak ngebosenin juga pas bagian Yogas kerjaannya cuma ke kampus Kana, trus balik kos, trus ke kampus juga. Satu-satunya alasan saya gak berhenti baca buku ini adalah karena penasaran. Penasaran, sebenarnya apa sih yang terjadi sama Yogas pas SMA? Apa sih alasan Yogas ke Jogja?

Saya gak bilang buku ini jelek ya, bagus kok, banyak pesan moralnya. Banyak ngasih pelajaran. Lumayan buat dibaca pas lagi senggang dan butuh bacaan sekali baca.

Jadinya, buat buku ini saya kasih ★★★☆☆
Judul : Summer in Seoul (Season Series #1)
Penulis: Ilana Tan
Cetakan Pertama, 2006
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 280 halaman 
ISBN: 978-602-0310-14-5








Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.

"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.

Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.
Bagi saya, buku pertama Season Series ini 'kurang manis'. Kurang mengobrak-abrik perasaan. :P

Dari awal sampai akhir cerita tidak banyak hal yang mengejutkan dan terasa datar-datar saja. Kalau bisa dibilang, saya sudah menebak alur ceritanya jadi tidak banyak yang saya harapkan.

Meski bisa menebak alurnya, cerita ini masih bisa tetap dinikmati, kok. Buktinya, saya bisa menghabiskan buku ini tidak lebih dari tiga jam. Di bab-bab akhir kadang saya juga senyum-senyum sendiri karena tingkah Tae Woo yang ngegemesin.



Oke. Bisa disimpulkan kalau bagian yang paling saya suka dari buku ini adalah Jung Tae Woo-nya. Tingkahnya bener-bener ngegemesin dan bikin cewek-cewek meleleh. Selain itu, bumbu romansa dalam buku ini tidak lebay. *tapi ya tadi, kurang manis :P

Dari segi teknis, saya tidak menyangka, buku yang udah cetakan ke-23 ini masih ada typo. Di halaman ada kata "Suasama" yang seharusnya "Suasana".
Juga di halaman 257-258, kesalahan penulisan kata "oom" yang seharusnya "om" diulang-ulang.

Tapi, untuk cover, tetep bikin mata seger. Saya suka semua cover baru Season Series! :D


Berbeda dengan buku kedua Season Series yang saya beri 5 bintang, untuk Summer in Seoul ini saya hanya memberi ★★★☆☆.
Judul : Just So Stories (Sekadar Cerita)
Penulis: Rudyard Kipling
Cetakan Pertama, Januari 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 160 halaman 
ISBN: 978-979-2278-03-3








Just So Stories adalah kumpulan kisah pengantar tidur yang ditulis oleh Rudyard Kipling—penulis novel klasik legendaris The Jungle Book. Dalam kumpulan cerita pendek ini, kisah-kisah lucunya bukan sekadar cerita, tapi juga dihiasi ilustrasi goresan Staven Andersen yang memperkaya kisah-kisah fabel ini.

Walau ditulis lebih dari seratus tahun lalu, cerita-cerita dalam Just So Stories tak lekang oleh zaman karena dipadukan dengan mutiara kebijaksanaan. Di sini kita bisa membaca kisah kenapa unta berpunuk, bagaimana macan mendapat tutulnya, kenapa gajah punya belalai, bagaimana alfabet diciptakan, dll. Semua kisah ini akan membawa Anda menuju petualangan menembus waktu dan imajinasi pengarang peraih nobel sastra, Rudyard Kipling.

Buku ini bisa dibaca oleh semua umur dan terutama bisa menjadi hadiah indah bagi putra-putri tercinta untuk membuka wawasan imajinasi dan kecintaannya terhadap buku. 

Karena buku ini berisi fabel, dari awal saya memang bertujuan untuk memberikan buku ini pada adik saya (sekarang, 8 tahun). Tapi, setelah membaca 3 cerita di dalamnya. Saya jadi tahu kalau membiarkan adik saya membaca buku ini sendiri, dia akan kesulitan untuk mencerna kalimat-kalimatnya. Sungguh, banyak kalimat yang menurut saya 'berat' dan sulit dimengerti. Jadi saya memutuskan untuk selalu mendampingi adik saya saat membaca buku ini.


Terlepas dari hal itu, cerita yang disajikan dalam buku ini memang menarik, apalagi bagi anak-anak yang memang senang bertanya. Begitu pula ilustrasi yang ada di dalamnya.

Ini pertama kalinya saya membaca karya Rudyard Kipling, tapi saya cukup dibuat kagum olehnya. Saya rasa, Rudyard Kipling ini memiliki imajinasi yang tinggi sebab dapat memikirkan cerita-cerita yang sama sekali tidak terpikirkan. Apalagi tentang bagaimana alfabet diciptakan, pasti sulit membuat cerita seperti itu.



Secara keseluruhan, buku ini bisa dinikmati oleh anak-anak. Namun saran saya, sebaiknya didampingi agar makna yang ingin disampaikan penulis dapat tersampaikan.

★★★☆☆ untuk Sekadar Cerita ini!

Judul : Autumn in Paris (Season Series #2, Repackaged)
Penulis: Ilana Tan
Cetakan Pertama, July 2007
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 264 halaman 
ISBN: 978-602-0310-21-3








Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya... juga mengubah dunianya.

Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup....

Tiga jam Tujuh Belas Menit. Waktu yang lumayan singkat untuk menghabiskan buku ini. Selesai begitu cepat karena saya dibuat penasaran sejak membaca lembar pertamanya.

Buku ini adalah buku pertama dari Season series yang saya baca dan juga merupakan karya pertama Ilana Tan yang saya baca *Oke, kalian bisa menganggap saya katrok karena baru membaca karya penulis tersohor ini :P

Sudah sejak lama saya ingin membaca Season series yang begitu terkenal ini, namun baru sekarang bisa terealisasikan. Itupun hasil minjem. Keinginan buat beli sendiri sebenarnya sudah ada, apalagi setelah dicetak ulang dengan cover baru yang sungguh membuat mata saya berbinar-binar, tapi belum kesampaian. *kenapa malah curhat gini?

Autumn in Paris, saya memilih buku ini untuk dibaca terlebih dahulu karena satu alasan yang pasti. Warnanya. Orange. Warna favorit saya. Warna yang membuat saya excited. Karena itu, saya merasa buku ini akan memberikan kisah manis dan romantis. Yes, as always, I didn't read the blurb

Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. 

Walaupun di Epilog, ada kesan kelam, namun dari awal bab hingga pertengahan buku, kisah Tara dan Tatsuya ini sungguh manis. Kedekatan mereka yang diawali dengan kebetulan tidak terkesan dipaksakan dan berjalan mulus.

Baru kemudian saya menyadari kalau happy ending yang saya harapkan hanyalah ilusi.
Ya, bagi kalian yang dengan bodohnya tidak membaca sinopsis dan mengharapkan akhir yang indah, jangan membaca buku ini.

Setelah sekian lama gak baca romance, kenapa saya harus mendapatkan buku yang menyesakkan dada begini?

Kata-kata yang dirangkaikan dalam novel entah kenapa terasa begitu dalam dan menyentuh.
Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.
Apalagi surat-surat yang dikirimkan Tatsuya ke acara radio. Setiap kata begitu tulus. Pantas saja kalau Tatsuya jadi banyak fans gara-gara surat itu.

Penggambaran kota Parisnya membuat saya yang cinta Jepang ini langsung tertarik pergi ke sana. Apalagi akhir-akhir ini timeline path dan instagram saya dipenuhi dengan foto-foto kota Paris dan Eropa.

Terlepas dari cerita, saya suka pemilihan font-nya, kecil-kecil namun rapi. Saya memang suka jenis font seperti itu.

Well, karena buku ini memberikan berbagai cita rasa, saya beri ★★★★★ !





Yeay!

Ini dia pengumuman buat pemenang Giveaway yang akan mendapatkan masing-masing satu buah buku The Wind Leading to Love karya Ibuki-sensei.

Total peserta yang ikutan GA adalah 39 orang. Tapi sayang ada beberapa orang yang tidak mengikuti rules sepenuhnya. Jadi, saya terpaksa mengeluarkan beberapa nama dari daftar calon pemenang.

Pemenang yang saya pilih adalah yang mengikuti semua rules dan memberikan jawaban yang agak berbeda dibanding peserta lainnya menurut saya tentunya :P

Oh, ya. mengenai pertanyaan pada postingan sebelumnya.. Saya sebenarnya menunggu jawaban yang agak 'nakal' dari peserta.

Seperti, "Aku pengen balik ke masa kecil buat happy-happy bentar deh.. Abis itu balik lagi ke masa sekarang buat lanjutin perjuangan hidup!" Hihihi :3

Tapi ternyata kebanyakan menanggapi pertanyaannya dengan serius, ya? Hehe..

Oke.. inilah Pemenangnya :

1. Noer Anggadila
2. Etika Setya

Selamat, ya!

Pemenang akan saya hubungi via twitter untuk meminta alamat lengkap buat ngirimin hadiahnya.
Jika dalam 2x24jam tidak ada balasan, saya akan memilih pemenang lainnya.

Yang belum menang, jangan kecewa dulu. Semoga menang di blog lainnya!
Jangan lupa ikutan kuis FINALE juga.. :D
Judul : A Golden Web
Penulis: Barbara Quick
Penerjemah: Marina Masniari Lubis
Cetakan PertamaMaret 2011
Penerbit: Atria
Tebal: 274 halaman 
ISBN: 978-979-0244-72-4








Alessandra Giliani adalah seorang remaja berotak cemerlang. Kecintaannya terhadap literatur dan ilmu pengetahuan sangat besar. Sayangnya, dia seorang perempuan. Pada masa itu, kaum perempuan terhormat tidak berhak menjadi apa pun selain menjadi ibu rumah tangga atau biarawati.

Didorong oleh hasrat dan tekadnya yang sangat kuat, dia menempuh perjalanan berbahaya ke Bologna, untuk mewujudkan cita-citanya belajar ilmu kedokteran—meskipun harus menempuh bahaya dan menyamar sebagai seorang pemuda!

Dalam penyamaran di kota yang penuh mata-mata dan kaum cendekia itu, Alessandra menemukan cinta yang tidak pernah dia sangka-sangka. Meskipun aturan dan anggapan umum dalam masyarakat saat itu merendahkan kaumnya, dia berhasil membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas yang sama bahkan terkadang melebihi kapasitas yang dimiliki kaum lelaki.

Dalam penggambaran hebat dari kisah yang sudah berusia berabad-abad tentang Alessandra Giliani, ahli anatomi perempuan pertama di dunia, penulis memberikan drama, romansa, dan detail sejarah yang kaya kepada para pembacanya mengenai tokoh utama perempuan yang tidak terlupakan—dan tidak dapat dilupakan.

Buku ini dapet minjem dari temen, bukan sengaja minjem karena emang pengen baca. Saya minjemnya random.
Sebenarnya mulai baca buku ini udah lama, beberapa bulan lalu, tapi bacanya gak kelar-kelar.

Bab awal buku ini buat saya agak membosankan karena bahasannya muter-muter soal Alessandra dan saudara-saudaranya. Baru di sekitar halaman 70 ceritanya mulai menarik minat baca saya kembali.


Kisah Alessandra yang berjuang demi kecintaannya pada ilmu kedokteran ini ternyata seru. Dan awal bab yang tadi saya katakan membosankan langsung hilang seketika hingga lembaran terakhir. Selain itu, saya jadi banyak dapat pengetahuan dari buku ini. Ternyata hidup para perempuan di masa Alessandra itu sulit, hidup mereka seperti sudah ditetapkan tanpa boleh memilih.

Bagaimana buku-buku dicetak, bagaimana pendistribusiannya, bahan-bahan yang dipakai menulis dan menggambar, hingga teknik-teknik pembelajaran ilmu kedokteran, semuanya ada dalam buku ini. Membacanya membuat saya merasa dibawa ke masa-masa itu.



Karakter favorit saya adalah, Nicco, kakak laki-laki Alessandra. Sosok kakak impian, mengajarkan hal-hal menarik, penyayang dan selalu melindungi.

Dari segi terjemahan, saya rasa agak kaku. Mungkin karena menyesuaikan penggunaan bahasa yang digunakan pada masa lalu, namun tetap bisa dinikmati kok.

Kisah ini menginspirasi tapi tidak menggurui.

Saya beri buat ★★★★☆ kisah menarik Alessandra!
Judul : The After Dinner Mysteries
Judul Asli : Nazotoki wa Dinner no Ato De (謎解きはディナーのあとで)
Penulis: Higashigawa Tokuya
Penerjemah: Khairun Nisak
Desain Cover : Yusuke Nakamura
Cetakan PertamaFebruari 2014
Penerbit: Haru 
Tebal: 380 halaman 
ISBN: 978-602-7742-36-9




“Menyelesaikan kasus sepele seperti ini saja tidak bisa, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?”

Kenapa ada mayat bersepatu bot di kamar yang berlantai kayu? Kenapa ada racun dalam botol anggur yang masih tertutup rapat? Kenapa ada mayat yang tinggi badannya bisa menyusut?

Hosho Reiko adalah putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho yang kaya raya. Gadis ini harus menyelesaikan berbagai kasus pembunuhan yang misterius itu bersama atasannya, Komandan Kazamatsuri. Sialnya, Komandan Kazamatsuri ini tidak bisa diandalkan!

Reiko yang belum lama menjadi penyelidik di Kepolisian Kunitachi akhirnya hanya bisa mengeluh pada pelayannya, Kageyama. Namun, pelayan tampan ini justru mengejeknya habis-habisan. Tapi, mau bagaimana lagi…. Hanya Kageyama yang bisa memecahkan misteri kasus-kasus pembunuhan itu dengan analisis jitunya.

Nikmati tingkah konyol mereka dalam tujuh cerpen komedi detektif ini!


Hosho Reiko, 22 tahun, polisi detektif wanita yang menyembunyikan latar belakangnya sebagai anak tunggal seorang pengusaha kaya raya.

Komandan Kazamatsuri, 30 tahun, single, Komandan Kepolisian Kunitachi, seorang anak dari pengusaha perusahaan, yang dengan bangga memakai mobil jaguar mewah sebagai mobil patrolinya.

Kageyama, 30 tahun, pelayan pribadi Reiko yang punya kemampuan analisis luar biasa.

Bagaimana mereka bertiga menyelesaikan misteri kasus-kasus pembunuhan?

***

Salah satu novel Jepang yang diangkat menjadi Dorama, dari sekian banyak komentar soal Dorama-nya semua menyarakan untuk menontonnya. Tapi karena kebetulan nemu bukunya duluan, jadi saya baca bukunya dulu.

Mungkin karena ekspektasi tinggi dan mengira buku ini bakal ngasih kisah detektif menegangkan dan mencengangkan, saya sedikit kecewa. Buku ini berbeda dengan buku detektif-detektifan yang sebelumnya pernah saya baca karena pemecahan kasusnya yang terbilang cukup singkat.
Setelah membaca dua cerita awal, sebenarnya saya berharap pemecahan kasus dalam cerita berikutnya bakal berbeda tapi kembali saya kecewa.

Walau saya kecewa, bukan berarti isi bukunya gak bagus ya. Hanya memang ekspektasi saya yang mungkin ketinggian. ^.^v

Terlepas dari kekecewaan saya, 7 cerpen dalam buku ini lumayan menghibur soalnya emang genrenya komedi, ya. oke, saya baru tahu ini

Cerpen favorit saya, adalah cerpen ke 6, satu-satunya kasus yang penyelesaiannya agak berbeda, ya di cerpen ini. Dan bagian favorit saya dari keseluruhan buku adalah saat di mana Kageyama memberikan sindiran-sindiran tajam buat Reiko kemudian minta maaf dengan ekspresi yang sulit digambarkan. Gak kebayang deh, kalau saya yang berada di posisi Reiko, pasti nyebelin banget.

“Jangan-jangan mata Tuan Putri sebenarnya hanya lubang tak berguna?” – hal. 81

 Jadi, saya menyarankan buku ini buat yang menyukai kisah detektif yang tidak berat dengan sedikit bumbu komedi.

Dari segi teknis, saya menemukan typo. “Agu pigir gau sudah pergi..” di halaman 269. Seharusnya Aku pikir kau sudah pergi. Tapi entah ya, ini emang sengaja atau enggak karena ini adalah kalimat yang dikatakan oleh Reiko yang hamper menangis.

Buat cover-nya, kali ini Penerbit Haru sepertinya mengambil dari versi Jepangnya, karena desainnya sangat gak asing buat saya. selebihnya mengenai cover, akan saya bahas di bawah

Oke, ★★★☆☆ buat trio Tuan Putri, Pelayan dan Komandan Nyentrik.

***

[Tentang Cover dan Yusuke Nakamura]


Reading challenge yang bakal jadi RC pertama yang saya ikuti. Tahun lalu sebenarnya pengen ikutan RC Lucky No. 14 tapi belum cukup berani.
Tahun ini, saya memutuskan untuk ikut. Selain karena timbunan udah mulai menumpuk, akhir-akhir ini saya juga jarang banget baca. Semoga dengan ikutan RC ini saya bisa rajin baca lagi!

Yosh! Ini dia 15 kategori RC-nya :

  1. Chunky Brick: Grab that book with more than 500 pages that you’d always been afraid to tackle. You know you can do it! The Silkworm (536 pages), The Mysterious Benedict Society #1 (574 pages) 
  2. Something New: Just purchased a book lately? Don’t let it buried in your stacks, read it now! >> Alice-Miranda at School
  3. Something Borrowed: Read a book that you borrowed from someone else. Don’t make the owner waiting forever for you to finish it. (Books borrowed from friends, libraries, or even rental places, are allowed) >>  A Golden Web (From Miming), Summer in Seoul (From Kak Nana), Dilan Bagian Kedua (From Kak Awer)
  4. It’s Been There Forever: Dig your TBR pile and read a book that has been there more than a year. It’s time for you to appreciate it :) Bittersweet Love, Magical Seira #1  
  5. Freebies Time: What’s the LAST free book you’ve got? Whether it’s from giveaway, a birthday gift or a surprise from someone special, don’t hold back any longer. Open the book and start reading it now :D >> The Truth about Forever (Hadiah GA), The Wind Leading to Love (Dari Penerbit Haru buat direview)
  6. Bargain All The Way: Ever buying a book because it’s so cheap you don’t really care about the content? Now it’s time to open the book and find out whether it’s really worth your cents. >> Just so Stories (only 10k) , The Boy Who Ate Stars (only 5k) 
  7. Favorite Color: Pick a book from your shelf which has your favorite color for its cover! Is it pink, red or black? You decide. >> Autumn in Paris (Orange!), 
  8. First Initial: Read a book that has been written by an author whose first initial is the same with you (Example: My name is Astrid, and I can read anything written by Agatha Christie, Aesop, Arthur Conan Doyle, etc) >> If I Stay (by Gayle Forman)
  9. Super Series: Read one (or more!) books that belong in a series, it can be trilogy, or tetralogy, or anything. The Chronicles of Audy : 4/4 (The Chronicles of Audy Series), The Scorch Trials (The Maze Runner Trilogy - Part 2), Oppa and I (Oppa and I #1) 
  10. Opposites Attract: Read a book that’s been written by a writer whose gender is different from your own. >> The After Dinner Mysteries (by Higashigawa Tokuya), Anak Semua Bangsa (by Pramoedya Ananta Toer) 
  11. Randomly Picked: Ask someone else (a friend, your spouse, even your kids!) to randomly pick a book from your TBR pile. Don’t complain whatever they choose for you, just read it :) Daddy's Little Girl (Picked by my little sister)
  12. Cover Lust: Grab a book from your shelf that you bought because you fell in love with the cover. Is the content as good as the cover?  Sabtu Bersama Bapak 
  13. Who Are You Again?: You’ve never read a book from this author, maybe you haven’t even heard his/her name before. But who knows? Maybe he/she will become your new favorite author! Bumi Manusia (by Pramoedye Ananta Toer)
  14. One Word Only!: Read a book that only has one word for its title (number is allowed as long as it’s only consisted of one word, e.g: 1, 2, 11). Dilan, Akira
  15. Dream Destination: Read a book that has setting in a place you’ve never visited before – but would like to if you have a chance. Could be real places or even fictional! >> Spring in London , Winter in Tokyo

Lumayan banyak sih, tapi semoga bisa diselesaikan sebelum akhir tahun! xD

Yang mau ikutan RC ini, bisa lihat peraturan lengkapnya di blog mbak Astrid : Perpuskecil


Updated!
http://floriayasmin.blogspot.com/2014/12/receh-untuk-buku-2015-giveaway.html 

Yuhuuu~ Akhirnya sempat juga bikin postingan buat ikutan Receh Untuk buku tahun ini. Sama seperti kemarin, tujuan buat ikutan tantangan ini adalah untuk mengurangi kekhilafan belanja buku. :D

Walau baru posting sekarang, saya sudah mengumpulkan receh sejak awal tahun. Dan, sepertinya saya akan membeli celengan buat receh-receh yang dikumpulkan karena selain wadah recehan yang kemarin udah mulai gak muat, kadang adek bungsu saya nyomotin recehannya.. hehe



Blog Tour dan Giveaway kali ini adalah persembahan dari Penerbit Haru!

Nah, bagi kalian yang mau mendapatkan buku The Wind Leading to Love karya Ibuki-sensei ini.
Silakan ikuti giveaway-nya.
Ada masing-masing 1 Buku The Wind Leading to Love buat 2 orang pemenang!
Caranya?

1. Follow twitter Penerbit Haru @penerbitharu dan Like Fanpage-nya di Facebook, klik!
2. Follow blog ini dengan GFC (Google Friend Connect)
3. Share tentang Giveaway ini di Social media kamu, Twitter, facebook dll.
4. Beri komentar mengenai pendapatmu tentang buku ini di sini : Review The Wind Leading to Love
5. Jawab Pertanyaan ini : "Jika kamu bisa memilih antara masa kecil dan masa sekarang, yang mana yang kamu pilih? Kembali pada masa kecil yang tanpa beban dan masalah atau melanjutkan kehidupan mu saat ini? Kenapa?"

Posting jawaban kamu pada kolom komentar di bawah dengan format :
Nama :
Akun Twitter & FB : 
Kota Domisili : 
Usia : 
Jawaban : 
Link share GA : 

Mudah, bukan? :D
Kalau ada yang kurang jelas, langsung komen aja di bawaah.. :)

Giveaway ini akan berlangsung sampai 4 April 2015.


[KUIS FINALE]

Yang biasa ikutan Blog Tour Haru pasti gak asing lagi dengan Kuis Finale ini.

Bagi kamu yang rajin mengikuti Blog Tour The Wind Leading to Love dari awal sampai akhir, bakal ada hadiah seru! Nih hadiah-hadiahnya:
  1. Novel Wind Leading to Love
  2. 1 buku Haru acak
Lalu, caranya?
  1. Kamu harus ngikutin Blog Tour The Wind Leading to Love dari awal sampai terakhir.
  2. Di setiap akhir postingan blog dari para blogger ini, akan menyediakan huruf-huruf yang merupakan bagian dari sebuah KATA yang harus kamu kumpulkan dan simpan baik-baik.
  3. Kamu harus menyusun semua huruf-huruf tersebut kedalam satu image, membentuk KATA hingga jelas apa yang ada disana.
  4. Post image tersebut di wall fanpage Haru, sertakan kesan-kesan kamu terhadap Blog Tour The Wind Leading to Love
Di sini, aku memberi kalian :

langsung di Save As! :D

Dan, ini jadwal blog tournya!

15 Maret: Maya Floria Yasmin - Dear Readers
15 Maret: Non Inge - Bacaan Inge
17 Maret: Biondy Alfian - A Life
19 Maret: Adinda Putri Citradewi - Reading Is My Hobby
21 Maret: Febriyani Syahri - Another
22 Maret: Dini Y. Nurhasanah - Too Early
24 Maret: Ria Destriana - Girl With Writing Problems
26 Maret: Selviana Rahayu - Atas Nama Buku
28 Maret: Stefanie Sugia - The Bookie Looker
29 Maret: Shen Meileng - The Cute Geek


Happy Blog Touring!
Semoga semuanya bisa menang :D

Judul : The Wind Leading to Love 
Judul Asli : Kaze Machi no Hito (風待ちの人)
Penulis: Ibuki Yuki
Penerjemah: Mohammad Ali
Cetakan Pertama, Februari 2015
Penerbit: Haru 
Tebal: 342 halaman 
ISBN: 978-602-7742-47-5



Suga Tetsuji depresi. Menuruti saran dokter, dia mengasingkan diri di sebuah kota pesisir, di sebuah rumah peninggalan ibunya. Namun, yang menantinya bukanlah ketenangan, tapi seorang wanita yang banyak omong dan suka ikut campur bernama Fukui Kimiko.

Fukui Kimiko kehilangan anak dan suaminya, dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian mereka berdua. Dia menganggap dirinya tidak pantas untuk berbahagia.

Setelah menyelamatkan Tetsuji yang nyaris tenggelam, Kimiko menawarkan bantuan pada pria itu untuk membereskan rumah peninggalan ibunya agar layak jual. Sebagai gantinya, wanita itu meminta Tetsuji mengajarinya musik klasik, dunia yang disukai anaknya.

Mereka berdua semakin dekat, tapi….

Suga Tetsuji, om-om galau sedang mengalami 'peyakit hati' karena istrinya selingkuh dan disarankan oleh dokter untuk beristirahat dan menenangkan diri. Untuk itu, dia memilih Miwashi, kota pesisir yang dicintai oleh ibunya. Di lain pihak, Fukui Kimiko, tante-tante kepo kembali ke Miwashi, kota kelahiran bagi suami dan anaknya yang telah meninggal untuk merayakan obon.

Mereka bertemu secara tidak sengaja di salah satu rest area yang sering disinggahi oleh supir-supir truk. Kimiko yang lebih dikenal sebagai Peko-chan oleh supir truk saat itu sedang mencari tumpangan ke Miwashii, Tetsuji yang melewati rest area tersebut dimintai tolong untuk mengantar Kimiko karena tujuan mereka sama.

Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home